Koes
Plus Versus Soekarno ?
Siapa sih ? anak muda di
era sekarang yang tidak mengenal group band Koes Plus atau yang lebih di kenal
dengan istilah The Beatlesnya Indonesia. Group band yang terbentuk tahun 1960 sampai
saaat ini karya – karya dari group band ini masih digemari dan dinikmati oleh
lapisan masyarakat di indonesia. penikmatnya mulai dari orang tu, anak muda
serta sebagian anak – anak pun menggemarinya karya mereka. Hal ini tercemin
dari masih sering diputarnya lagu mereka di berbagai acara musik baik di
televisi maupun di radio bahkan lagu – lagu mereka sering kali di rekam ulang
oleh group band ternama seperti Noah, Musikimia, dan lain – lain hal itu jelas
mempertegas kesuksesan dan legendarisnya group band tersebu ( Roling Stone
Indonesia, 2015 ), namun siapa yang menyangka di balik kesuksesannya tidak
banyak masyarakat era sekarang yang mengetahui pada awal terbentuknya group
band ini pernah bersitegang bahkan pernah dimasukan ke penjara oleh soekarno
yang menganggap band ini merusak mental anak muda karena karakter musiknya
bersifat kebarat – baratan. Pada 1 juli 1965 pasukan tentara dari komando
operasi tertinggi ( KOTI ) menangkap tiga dari empat personel koes plus yaitu
tony, yon dan yok koeswoyo dengan dilandasi Surat Perintah Penahanan Sementara
bernomor 22/0134/SPPS/1965 yang dikeluarkan oleh Kejaksaan Negeri Istimewa
Jakarta dengan tanda tangan dari jaksa Aroen ( Yahya, 2008 ) . hal ini adalah
bentuk ketegasan soekarno dalam melarang musik kebarat – baratan yang
berkembang di indonesia pernah ia sampaikan dalam sebuah pidato kemerdekaan 17
agustus 1959 bung karno mengatakan dengan suara khas dan lantang sebagai
berikut ini
“ Dan engkau, hei pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi;
engkau jang tentunja anti-imprialisme ekonomi, engkau jang menentang
imprialisme politik; kenapa di kalangan engkau banjak jang tidak menentang
imprialisme kebudajaan? Kenapa di kalangan engkau banjak jang masih
rock-„n-roll-rock-„n-rollan, dansi-dansian ala cha-cha-cha, musik-musikan ala
ngak-ngik-ngok, gila-gilaan, dan lain-lain sebagainja lagi? Kenapa di kalangan
engkau banjak jang gemar membatja tulisan-tulisan dari luaran, jang njata itu
adalah imprialisme kebudajaan “
( Koe plus Wodpress. Com )
Tentu hal ini bagaikan “ boomerang “ tersendiri bagi group band koesplus. Hal ini
di perparah ketika artikel Farram (2007) memuat berita tentang Koes Bersaudara sebelum
dipenjara pada bulan Juli, Koes Bersaudara telah dimuat dalam artikel yang
ditulis oleh Harian Rakyat pada 14 Maret 1965 karena telah membawakan lagu The
Beatles di sebuah restoran didaerah Bandar Udara Kemayoran Jakarta, dimana di
daerah tersebut banyak terdapat turis asing yang lalu lalang, sehingga Koes
Bersaudara dianggap memberikan kesan buruk tentang budaya Indonesia. Dalam
artikel tersebut juga ditampilkan karikatur berupa sindiran sinis kepada para
personil Koes Bersaudara. Dalam karikatur tersebut digambarkan keempat personil
Koes Bersaudara dengan gaya. The Beatles yang menyambut kedatangan turis asing
dengan spanduk bertuliskan ”Welcome to Indonesia”. dalam situs www.garagehangover.com
Sikap tegas – tidak toleran bung
karno terhadap budaya asing, entah itu dari budaya Belanda atau budaya asing
lainnya, ditunjukan kepada budaya – budaya yang tidak hanya membuat bangsa
indonesia tidak mandiri, tidak percaya diri dan bermental penjiplak. Lebih jauh
lagi, penolakan ini harus dilakukan apabila budaya asing disinyalir akan
merosotkan moral bangsa indonesia, terutama moral generasi muda, generasi yang
akan mengisi kemerdekaan fisik indonesia ( Rhoma Dwi Aria Yulianti dan Muhidin
M. Dahlan, Op.cit. hal 416 ). Bung Karno
menganggap kriteria musik koes plus percis menjiplak group band asal inggris
the beatles yang disebut bung karno dengan istilah musik “ ngak – ngik –
ngok” dan lagu – lagu “ kambing kebelet
kawin “. Bung karno menganggap musik seperti itu adalah salah satu bentuk dari
kebudayaan yang harus ditolak oleh bangsa indonesia, karena musik model seperti
ini akan merosotkan moral bangsa indonesia, tidak cerdas, hanya mengejar
estetika belaka dan mengkerdilkan kesadaran serta mental anak muda ( pahrizal,2014:154 ).
Namun virus yang ditularkan koesplus tidak mudah
dibendung secara penuh oleh bung karno. Musik koes plus terlanjur membuat para
pemuda indonesia pada saat itu menjadi terhibur dan menikmati musik tersebut.
tidak hanya dari segi musiknya saja yang di gemari anak muda. Gaya berpaikan
dan potongan rambut para personel koes plus diikuti oleh pemuda tersebut.
tentunya hal ini pun menambah amarah bung karno karena tentu perilaku seperti
sangat dibenci oleh soekarno lantas bung karno memerintahkan kepada pihak
kepolisian dan tentara agar menghukum para pemuda yang terbukti bergaya ala
personel koes plus maupun terbukti menyimpan lagu ngak – ngik - ngok hukuman
tersebut ada yang berupa pemangakasan rambut dan pembakaran piringan album. (
Harian Rakyat, 6 April 1965 ). Lantas
karena pengaruh yang besar terhadap sikap pemuda indonesia yang menjadi kebarat
– baratan koes plus bersaudara dianggap telah melakukan tindakan subversif.
Itulah sekilas tentang musik di era bung karno. Pada saat
itu bung karno sangat melarang dengan tegas musik yang kebarat – baratan karena
musik seperti itu dianggap merusak mental anak muda. Sikap tegas bung karno ini
sangat beralasan karena pada saat itu indonesia baru saja merdeka dan sangat
membutuhkan para pemuda yang bermental nasionalis, perkerja keras dan
produktif. Meskipun bung karno telah membendung musik kebarat – baratan tetap
saja ada sekelompok anak muda indonesia yang mucncul dengan idelias musik ala
the beatles yang sangat digemari oleh pemuda indonesia tentu hal ini menjadikan
amarah bung karno semakin besar. Dan menganggap koes plus telah melakukan
tindakan yang subversif.
Sumber
Pahrizal, S. Sos, MA.
2014. Trisakti Bung Karno untuk Golden
Era Indonesia, Yogyakarta : Media Pressindo
Suryanegara, Mansyur
A.2009. Api Sejarah. Bandung :
Salamdani
www. Harian Rakya.com (
Harian Rakyat, 6 April 1965 ). Di akses
22 Febuari 2017 pukul 16:32 wib
www.garagehangover.com
/read/karikatur koes plus dan the beatles di akses pada tanggal 22 Febuari 2017
pukul 14:22
www.Roling Stones Indoneisa .com
/read/10 group band legendaris pada
tanggal 22 Febuari 2017 pukul 14:29